Senin, 23 Mei 2011

Setelah 16 Tahun Bersahabat, Ali dan Sam Ternyata Saudara Kandung


Berjalan bersama menyusuri jalan, Sam Davies dan Ali Slavin selalu dihentikan oleh orang asing. "Kalian berdua tampak sangat mirip. Kalian pasti saudara kandung," katanya.

Kejadian itu terjadi hampir lima atau enam kali tiap Ali dan Sam jalan bersama. Seperti biasanya, mereka hanya tertawa mendengarnya. "Tidak, kami bukan saudara," jawab Sam. "Kami tanya sepasang teman yang sangat baik."

Selang bertahun-tahun, Ali dan Sam akhirnya mengetahui bahwa pernyataan orang asing itu ternyata benar. Lewat sebuah pencarian, Ali yang diadopsi sejak kecil itu menemukan kembali ibu kandungnya. Ali pun mendapati sang ayah yang tak lain adalah ayahnya Sam juga.

"Kami tahu bahwa kami mirip. Kami memiliki mata almond dan rambut pirang yang sama, "kata Sam. "Tapi, kami tidak tahu bahwa kami ternyata saudara kandung.''

Sahabat Dekat

Sam (43 tahun) pertama kali bertemu Ali (41 tahun) pada 1994.

"Aku saat itu berusia 27 tahun dan Ali umurnya 25 tahun. Kami tinggal hanya terpisah beberapa pintu di Bristol. Jadi, kami sering saling bertemu,'' kata Sam. ''Ketika kami semakin dekat, kami mulai sering pergi bersama ke karaoke setiap malam Jumat. Kami berdua naik panggung dan bernyanyi bersama-sama.''

Ali juga menjadi teman suami Sam, Ian. Setelah Ali bertemu Mark yang kelak menjadi suaminya, dia memperkenalkannya kepada Sam dan Ian pada tahun 1996.

"Kami selalu saling menceritakan segala sesuatu," kata Sam. "Saya katakan pada Ali semua tentang masa kecilku. Bagaimana ibuku yang begitu dalam mencintaku. Dia menikah dengan ayahku, Terry Wilson, ketika baru berusia 18 tahun. Setelah dua tahun bersama-sama, mereka punya bayi.''

Sam melanjutkan ceritanya. "Tapi ketika aku lahir, tekanan hidup menjadi terlalu banyak. Mereka akhirnya berpisah ketika aku baru berusia beberapa bulan. Ali tahu aku kehilangan kontak dengan ayah saya hingga saya remaja,'' katanya. ''Selama beberapa tahun, saya melihat ayahku seperti orang asing. Kami bukan seperti ayah dan anak. Saya lambat laun kehilangan kontaknya.''

Cerita masa kecil Ali beda lagi. Dia sudah diadopsi ketika dia masih bayi. Dia tahu kelahiran dan nama ibu kandungnya, tetapi tidak pernah merasa perlu untuk melacak orang tua kandungnya. ''Saya hanya butuh satu ibu dan ayah, " katanya tentang orangtua angkatnya.

Mulai Mencari

Memiliki anak telah mengubah pandangan Ali tentang hidup. "Itu membuat saya mulai berpikir tentang ibu kandungku. Untuk pertama kalinya, aku menjadi penasaran tentang dia,'' kata Ali. ''Saya duduk di depan komputer dan ketik namanya ''Susan Hewitt'' di Google. Tapi, tidak ada namanya."

Pada musim dingin lalu, Ali akhirnya menemukan jawabannya lewat obrolan di jejaring sosial. Ali menanyakan apakah ada yang tahu Susan Hewitt. ''Aku terkejut ketika ada yang tahu ibu kandungku. Aku tak bisa percaya ketika dia memberikan saya nomor Susan,'' kata Ali.

Ali mencoba mengirim pesan singkat, tapi tidak ada jawaban. Sam akhirnya menyarankan Ali untuk menelpon langsung Susan.

"Saya gugup ketika bertanya,'Apakah Anda Susan? Apakah Anda lahir di tahun 1940-an?'. Ketika dia bilang ya, aku kembali bertanya,'Apakah Anda punya bayi pada Desember 1969?','' kata Ali. ''Ada jeda panjang dan kemudian dia berkata,'Ya'.''

"Untuk sesaat, tak satu pun dari kami berbicara. Dia bertanya apakah hidupku bahagia. Setelah bertahun-tahun, aku berbicara dengan ibu kandungku. Itu seperti tidak nyata. Dia bertanya apakah aku ingin bertemu dengan dia dan saya bilang ya segera."

Bertemu Ibu

Hanya lima hari berselang, Ali pergi ke rumah ibu kandung. "Saya sangat gugup ketika aku mengetuk pintu," kata Ali. "Saya gemetar ketika Susan membuka pintu. Tapi, dia menyapa saya dengan senyum ramah. Kami berbicara tentang kehidupan kami berdua. Aku menunjukkan foto-foto anakku dan meyakinkan bahwa aku punya kehidupan bahagia."

Satu jam bercakap-cakap, Ali memberanikan diri untuk bertanya tentang ayah kandungnya. "'Siapa ayah kandung saya?" tanyaku langsung. Dia langsung menjawab,''Terry Wilson.''

Muka Ali langsung memerah. ''Itu ayahnya Sam,'' guman Ali ketika mendapat jawaban Susan.

Ketika Ali bilang bahwa dia berteman baik dengan Sam, Susan mengaku dirinya tahu semua tentang Sam. Dua tahun setelah ibunya Sam dan Terry berpisah, Terry dan Susan hidup bersama-sama.

Sam dan Ali merasa belum yakin bahwa mereka ternyata saudara kandung. Untuk menyakinkan kebenaran tersebut, mereka bulan lalu melakukan tes DNA.

Hanya tiga hari kemudian, hasilnya sudah dikirim. Ali dan Sam membukanya bersama-sama. ''Mereka benar!,'' pekik keduanya bersamaan.

"Begitu aku membacakan hasilnya, aku tidak bisa menghapus senyum di wajahku," Ali tersenyum. "Itu membuat suatu perbedaan ketika kami mengetahui kebenaran," kata Sam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar